Rabu, 19 Agustus 2009

Cost of wrong hiring



Temuan menarik


Ada temuan menarik dari hasil riset SHL & Future Foundation, sebuah konsultan SDM ternama di dunia, mereka menemukan bahwa biaya yang timbul akibat kesalahan merekrut dan menempatkan orang yang tidak kompeten pada posisinya sangatlah tinggi, angka ini di Inggris mencapai £12 milliar (Rp 180 trilyun, 1.6% dari GDP Inggris) pada tahun 2004 sementara di US pemborosannya mencapai $105 milliar (Rp 945 Trilyun, 1.05% dari GDP US), Afrika Selatan Rand 29 Milyar (Rp 34.8 Trilyun, 2.29% dari GDP)
Angka-angka diatas diambil dari temuan bahwa akibat banyaknya kesalahan dalam proses rekrutmen dan penempatan, mengakibatkan para manajer harus mengalokasikan 8-25% dari waktunya untuk mengkoreksi / menangani pekerjaan para staff yang tidak kompeten. Dan jika diterjemahkan menjadi pemborosan maka angka diatas tinggal dikalikan dengan Gaji para manajer yang ada di seluruh negeri, maka didapatlah angka-angka diatas. Yang mana seharusnya angka pemborosan tersebut tidak perlu ada jika para pekerja memiliki kompetensi yang baik sehingga mampu melaksanakan pekerjaanya secara sempurna dan tidak perlu memboroskan waktu atasannya.


Bagaimana di Perusahaan Anda ?


Sayangnya Indonesia tidak termasuk negara yang disurvey oleh SHL, namun sebagai pendekatan kita bisa menggunakan data Hongkong menempati urutan terbawah dari negara yang disurvey dimana angka pemborosan waktu akibat incompetency mencapai 25% dari gaji para manajer disana

Survey ini dilakukan di tahun 2004, terhadap 700 para eksekutif di in 7 negara: the United Kingdom, Sweden, the Netherlands, the United States, Hong Kong, India dan Australia.

Kita coba ilustrasikan misalkan di perusahaan X memiliki 10 posisi dengan jabatan Manajerial (punya bawahan) dengan rata-rata gaji manajer per tahun 300 juta, dikali 10 maka total TANI para manajer menjadi 3 milyar setahun.


Bila saja diasumsikan in-competence index sebesar 25% atau dengan kata lain bahwa di Perusahaan X, para Atasan harus mengalokasikan 25% waktunya untuk menghandle, meneliti ulang, mereview pekerjaan dan menangani para karyawan yang incompetence ini, maka dapat diperkirakan bahwa Cost of In-competence di perusahaan X adalah 25% x 3 Milyar = 750juta setahun.

Angka diatas, menurut hemat saya adalah masih angka minimal, mengingat banyak faktor yang belum dipertimbangkan antara lain:
  • Banyak incompetencies problems yang masih belum ditangani para Atasan (didiamkan saja)
  • Temuan SHL bahwa di Inggris, 33% para karyawan menganggap rekan kerjanya tidak memiliki kompetensi yang cukup
  • Biaya untuk menggaji karyawan yang tidak kompeten itu
  • Belum lagi jika yang tidak kompeten adalah para atasannya.
  • Biaya untuk men-training baryawan yang tidak kompeten itu (bila ditraining)
  • Demotivasi rekan kerjanya, bila tidak ada konsekuensi karir bagi para poor performer itu.
Tujuh ratus limapuluh juta setahun buat perusahaan X, bukan angka kecil lho.. bukanlah jumlah kecil, dengan angka itu banyak hal yang bisa dilakukan. So.. kemampuan kita melakukan proses rekrut yang efektif akan mempengaruhi berapa cost of wrong hiring yang harus dikeluarkan perusahaan Anda bukan ?


Salam SuksesBerkah.