Rabu, 23 September 2009

Rukun Transformasi

Ini juga istilah bikinan-bikinan saya, Rukun Transformasi bukan seperti Rukun Tetangga ato Rukun Warga. Tapi seperti Rukun Islam, Rukun Iman, Rukun Shalat dll.

Rukun yang dimaksud adalah hal-hal yang penting untuk ada dalam satu kegiatan dan bila hal tersebut tidak ada atau tidak lengkap maka kegiatan tersebut dianggap tidak sah atau sasaran dari kegiatan tersebut sulit akan tercapai. Dalam hal ini kegiatan tersebut adalah Transformasi.

Rasanya sering kita mendengat kata "Transformasi ". Dan banyak yang salah mengerti dalam hal ini. Ada yang bilang satu perusahaan merencanakan transformasi, padahal yang dilakukan hanya mengganti struktur organisasi. Ada juga yang merubah budaya juga dikatakan sedang bertransformasi, padahal tiada merubah infrastruktur pendukungnya. Ganti bisnis juga ada yang bilang transformasi.

So.. jadi apa pengertian yang komprehensif mengenai Transformasi ini ?

Sependek yang saya fahami, bila satu perusahaan mencanangkan diri untuk melakukan Transformasi, minimal dia melakukan perubahan pada 4 hal:

1. Perubahan pada bisnis, bisa yang diubah produknya, jasa yang dijualnya atau minimal pada model bisnisnya (cara mereka mendapatkan uang). Misal PT POS Indonesia merubah core bisnis-nya dari bisnis pos menjadi bisnis logistics. Atau sebuah perusahaan IT merubah cara dia mendapatkan uang dari menjual software menjadi menyewakan software dan seterusnya.

2. Perubahan pada infrastruktur.
Ganti bisnis tentunya butuh mengganti infrastruktur, support system atau minimal memerlukan update pada prosedur yang ada. Mustahil bisnis dapat berubah tanpa merubah cara kerja atau proses produksinya. Minimal ada modifikasilah..

3. Perubahan pada Organisasi.
Bisnis dan bisnis proses yang baru, tentunya membutuhkan desain organisasi yang baru pula, karena organisasi yang sebelumnya tentunya hanya akan mampu melakukan proses bisnis, teknologi dan bisnis yang sebelumnya pula.

4. Perubahan pada Kompetensi & Budaya.
Dalam menjalankan bisnis yang baru, infrastruktur yang baru, peralatan yang baru, prosedur yang baru pastinya membutuhkan kompetensi yang berbeda. Demikian juga dengan Budaya Perusahaan, sulit rasanya me-run suatu bisnis baru dengan budaya yang lama.

Demikian sekilas catatan kami, desainer transformasi yang baik tentunya minimal akan memperhatikan keempat rukun transformasi diatas, bila ingin tranformasi yang dirancangnya berhasil.

Salam SuksesBerkah